Rabu, 15 Oktober 2014

Topeng

Jika Dunia adalah Layar putih yang terkembang
Maka kehidupan ialah hasil kontemplasi pelakon yang tertuang dalam adegan cumbuan tanda-tanda ikonik dan barisan warna
Yang membawa si Pelakon memainkan dan meniru rupa siapa saja

Berlapis-lapis makna tertoreh pada layar yang tak pernah lepas dari mata Sang Director
Menciptakan rupa-rupa dan peran-peran
Katanya pada Pelakon, "Pilihlah dan mainkan, Aku yang akan menilai"

Jika Dunia adalah Roh yang suci
Maka kehidupan adalah balutan-balutan luka nanah yang membusuk karena tersembunyi dalam gulungan-gulungan perban yang tak pernah diganti
Ataukah kehidupan adalah wewangian kasturi, yang dikisahkan semerbak di taman-taman firdaus?
Ya, bisa saja kehidupan adalah kedua-duanya.

Oh Ibu, aku sedang mencoba memaknai dunia
Duhai Ayah, bukannya tak cukup kearifan yang kau tanamkan, bukan!

Bagiku Dunia tetaplah dan akan selalu menjadi panggung pertunjukkan peran-peran yang megah
Yang bahkan seorang Shakespeare pun tak mampu menyamainya
Entah siapalah yang menjadi penonton
Ya, jika dunia hanyalah sebuah sandiwara
Maka saat ini kita sedang memainkan topeng-topeng kita.
Selamat bertopeng!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar